Gunung Tumpeng atau Gunung Koneng ? - Gugusan Perbukitan Menarik di Kawasan Girimukti Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark

Latar Belakang 

Dimulai dari beberapa bulan yang lalu sebelum pandemi melihat seliweran postingan tentang tempat ini dan mulai bercerita mengenai indah nya tempat yang sekilas tampak bukit - bukit dengan hamparan perbukitan yang membentuk layer / lapisan yang menakjubkan dan menghadap kelaut.

Akhir nya setelah Jawa Barat mengumumkan pemberhentian New Normal Jawa Barat, memutuskan untuk melihat dan mengecek lokasi ini, Nama nya Gunung Tumpeng atau Gunung Koneng, Kenapa demikian ?, karena ketika musim kemarau rerumputan yang yang ada di bukit yang membentuk segitiga itu akan berubah menjadi warna kuning, sedangkan tumpeng sendiri adalah Nasi Kuning yang di buat menggunakan kunyit, terus Gunung Koneng ? Koneng adalah bahasa sunda dari Warna Kuning, Udah jelas kan ya ? 

Ini dulu nya hanyalah sebuah tempat untuk warga yang memiliki ladang di bawah sana sebagai jalan atau jalur, sekarang menjadi sebuah spot baru di kawasan Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark Sukabumi Jawa Barat.

Lokasi & Rute

Lokasi nya berada di Desa Girimukti Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, masih masuk juga ternyata ke kawasan CPUGG yang membentang dari Surade sampai Cikakak. Suhu udaranya sedang berada di dataran tinggi namun menghadap langsung ke pantai sehingga angin nya lumayan kencang, sehingga di mohon untuk berhati - hati apabila sedang berkesplorasi.

Patokan Pertama dari manapun kaliah harus sampai dulu di pelabuhanratu, Kemudian bisa langsung melakukan pecnarian google maps dengan Keywords Gunung Tumpeng atau  -7.134633,106.507120

Setelah menaiki Tanjakan tertinggi atau tanjakan dini, nanti maju terus sampai ada pertigaan dan tugu kemudian ambil jalur kiri dan ikuti sampai Lokasi, 

Rekomendasi Kendaraan : Speda Motor dengan kemampuan kopling atau tinggi, Mobil Tinggi dengan Roda yang tidak licin, karena untuk sampai di lokasi melewati sedikit jalan berlumpur yang bercampur dengan tanah. Seperti kami kemarin hanya sampai di bawah dan harus berjalan sampai lokasi.

Fasilitas Wisata 

View this post on Instagram

A post shared by Bubuh Bukhori (@b_bubuh) on Jun 29, 2020 at 2:57am PDT

Setelah menjadi spot wisata, tempat ini perlahan - lahan di tata menjadi sebuah tempat yang kurang lebih nyaman untuk warga yang berkunjung, tampak pula campgroudn, meskipun tidak terlalu besar, tapi apabila ingin pindah tidur yang biasanya di kamar dan merasakan pengalaman baru boleh juga kok.

Warung - warung penjualn cemilan dan makanan juga sudah mulai ada, mungkin kedepan nya harus adanya Toilet atau Air untuk sanitasi kebersihan.

Harga Tiket

Harga yang dipatok adalah masuk 5000 perorang dan parkir kendaraan 5000, kalau pake mobil bisa Sampai 5000 - 10000.

Ketika New Normal banyak warga yang seakan merayakan kebebasan dan mengabaikan protokol kesehatan pribadi, selalu sedia New Normal Starter Pack, Tissue basah, Tumbler minum, Handsanitizer, masker cadangan dan selalu hindari kerumuman ketika ditempat wisata dan kurangi berinteraksi yang tidak perlu.

Selalu jangan membuang sampah sembarangan, buang ke tempat sampah yang telah disediakan atau bawa kembali sampah nya, karena alam ada bukan buat tempat sampah,