Seren Tahun Kasepuhan Sinarresmi ke 439 - Pesona Sukabumi - Budaya Indonesia

Seren Taun Kasepuhan sinar resmi 2018, atau dalam bahasa Indonesia secara harfiah berarti "Menyerahkan Tahun" atau bisa di bilang juga sebagai acara syukuran, dan secara istilah ini berarti bersyukur kepada Tuhan YME dengan segala hal kesuburan setelah dilakukan nya panen Raya. 


Para pemain rengkong


Ini adalah pengalaman pertama bagi saya untuk menyaksikan rangakaian Upacara Adat Seren Tahun ini, oh iya, untuk lokasi nya sendiri, di Kasepuhan Sinarresmi Sukabumi, kasepuhan ini sudah melaksanakan Seren Tahun ke 439, dan merupakan bagian dari kekayaan budaya/culture yang berada di kawasan Ciletuh Palabuhanratu - Unesco Global Geopark dan masuk ke Kesatuan Adat Banten Kidul.

Di kasepuhan Sinarresmi sangat banyak sekali padi yang di budidayana hingga mencapai Lebih Kurang 60 lebihan Varietas yang dikembangkan di kawasan ini, dan satu hal yang pasti disini padi/beras tidak boleh di perjualbelikan. Istilahnya, makan saja sepuasnya asal jangan di jual.

Agenda Seren Tahun Di Kasepuhan Sinarresmi berlangsung dari tanggal 6 Juli 2018, hanya sebatas menerima tamu - tamu dari berbagai daerah bahkan ada yang dari mancanegara, kemudian tanggal 7 Juli 2018 malam di selenggarakan berbagai macam pertunjukan kesenian, seperti kesenian musik karinding, dan penampilan apik wayang golek Putra Giri Harja, dengan dalang Dadan Sunanadar Sunarya.


Penampilan Apik dari Karinding Gunung Sunda
Dalang "Dadan Sunandar Sunarya" dalam pentas wayang golek

Dan pada pagi hari 08 Juli 2018, sekitar pukul 7.00 pengunjung / tamu mendapat sarapan gratis yang berpusat di Imah Gede Kasepuhan Sinarresmi, dan kita akan menemukan hal - hal yang unik, yang sebelumnya belum kita lihat aktivitas dapur yang sangat tradisional, mulai dari menanak nasi, memasak dan lain sebagainya, dilakukan secara tradisional tanpa menggunakan alat bantu elektronik.


Aktivitas Ibu - ibu di kasepuhan sinaresmi pagi hari di dapur Imah Gede
puncak acara pun tiba, acara dilakukan dengan rombongan yang mengular dan masuk ke lapangan untuk melakukan upacara adat, pada arak - arakan ini, tampil pula tradisi rengkong, atau menggoyang - goyangkan ikatan padi yang kemudian diikat pada sebatang bambu besar, dan di goyang - goyang kan.


Pemain Rengkong

Kemudian setelah para peserta pawai memasuka lapang, akan di sambut dengan atraksi "Nutu" atau menumbuk, tetapi menumbuk lesung yang kosong sehingga menghasilkan suara / bunyi yang beritme, di kelilingi oleh bapak - bapak yang memainkan rengkong padi, percaya atau tidak saya sendiri mendengar dan melihat acara ini agak merinding. 


Setelah acara ini, kemudian tiba - tiba anak muda menaiki pohon bambu yang berada di depan panggung, saya tidak tahu apa yang akan di lakukannya, dan ternyata itu adalah bagian dari atraksi upacara adat Serentaun Sinarresmi ke 439 ini, atraksi ini yaitu dengan menaiki pohon bambu panjang dengan tali dan melakukan atraksi bergelayun dan berayun - ayun di atas.

Seni Atraksi Laes atau Lais

Atraksi - atraksi upacara adat ini di tutup dengan atraksi debus, kenapa gak ada fotonya ? jujur saya takut dan suka merinding dan tremor ketika melihat atraksi itu, jadi memilih tidak melihat dan memfotonya :(, padahal ini merupakan salah satu core atraksi.

puncak acara Upacara Serentaun adalah Ngadiukeun, yaitu membawa padi yang sebelumnya dibawa oleh pemain rengkong untuk di masukan kedalam Leuit ( Leuit adalah rumah/tempat penyimpanan padi yang terpisah dari rumah utama), diawali oleh ketua kasepuhan yang biasa di sebut Abah, Abah Asep Nugraha, yang merupakan tetua/ketua kasepuhan Sinarresmi,


Abah sedang menaiki tangga dengan memangku padi yang akan disimpan lama di Leuit si Jimat, dalam prosesi "Ngadiukeun"

Setelah melakukan kegiatan tersebut abah dan para penduduk kasepuhan akan memasuki aula untuk mendengarkan atau mendiskusikan seputar seren tahun atau apapun yang ada di kasepuhan. istilah nya sarasehan lah ya ?



Catatan :

  • Bagi mereka yang masuk ke dalam pemukiman kasepuhan untuk laki - laki wajib menggunakan iket sunda, dan untuk perempuan menggunakan bawahan sarung/sinjang
  • Acara ini selalu diadakan setiap tahun setelah panen raya tahunan, karena panen hanya di lakukan setahun sekali, jadi bisa di prediksi untuk acara di selenggarakan anataran bulan Juli.
  • Rute Perjalanan menggunakan jalur darat ke arah cisolok dan tidak akan nyasar ,karena sudah banyak papan informasi sepanjang jalan menuju kasepuhan.

Sincerely
Bubuh Bukhori

3 comments:

Powered by Blogger.